watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

PERAWAN ADIK KELAS

Nama saya James (samaran). Saya seorang
mahasiswa di suatu universitas swasta yang
cukup terkenal di Bandung. Suatu hari menjelang
ujian akhir semester, saya diajak oleh adik
kelasku untuk belajar bersama. Aku menerima
saja, karena dari dulu semenjak ia masuk ke
jurusanku, aku memang sudah ingin jadi
pacarnya.
Perawakannya cukup cantik, dengan tubuh yang
ramping terawat, dan tentunya kulit yang putih
karena ia keturunan Cina. Laura namanya. Begitu
Laura mengajakku, tentu saja kujawab, "Mau.."
"Jam berapa?" tanyaku. "Jam 3 sore, di rumahku,
jangan terlambat soalnya nanti nggak selesai
belajarnya", jawabnya. Wah, kesempatan nih,
pikirku. Setahuku, ia tinggal berdua saja dengan
pembantunya karena ayah dan ibunya yang
sibuk mencari nafkah di luar pulau Jawa.
Pulang kuliah, aku langsung bergegas pulang,
karena kulihat sudah jam 14:30 WIB. Dengan
cepat kumasukkan buku yang sekiranya akan
dipakai ke dalam tas, karena takut terlambat.
Sesampainya di rumah Laura, aku langsung
memencet bel yang ada di gerbang depan
rumahnya, rumahnya tidak terlalu besar, tapi
cukup nyaman kelihatannya. Sempat aku
bertanya, kok rumahnya sepi banget. Kalau
begitu berarti bonyoknya lagi pada pergi,
jawabku dalam hati.
Tak lama setelah itu, Laura keluar membukakan
pintu. Aku cukup kaget dengan penampilannya
yang menarik, kali ini dia memakai kaos yang
cukup ketat dan celana pendek ketat. Dia
tersenyum lebar padaku, sambil mempersilakan
aku masuk. Ketika masuk, aku merasakan
rumahnya benar-benar sepi. "Langsung saja kita
ke ruang tengah, yuk!" ajaknya.
Sesampainya di ruang tengah, aku langsung
duduk di karpet karena tidak ada sofa. Ruang
tengahnya didesain ala Jepang dengan meja
Jepang yang pendek yang disertai rak majalah di
bawahnya.
"Tunggu yah, aku mau mandi dulu", katanya,
"Habis keringatan abis senam nih!" Ternyata aku
baru tahu kalau badannya bagus karena ia sering
senam. "Kamu mulai aja dulu, nanti terangin ke
aku yah", katanya. "Kalo mau minum, ambil aja
sendiri, soalnya pembantuku sedang sakit, dia
lagi tiduran di kamarnya."
Cukup lama aku belajar sambil menunggunya
dan akhirnya aku bosan dan melihat-lihat
majalah yang ada di bawah meja di depanku.
Kulihat semuanya majalah wanita, mulai dari
kawanku, kosmo, dan majalah wanita berbahasa
jepang. Tanpa sengaja, ketika kulihat-lihat
kutemukan sebuah majalah yang berisikan foto
cowok bugil dengan otot-otot yang bagus di
tengah majalah bahasa jepang itu. Aku sempat
kaget melihatnya. Bersamaan dengan itu, ia
keluar dari kamar mandi yang letaknya di sudut
kamar tengah di mana aku duduk. Dia keluar
memakai kimono kain handuk putih. Karena
keasyikan, aku tidak sadar kalau dia mendekatiku.
Kupikir dia pasti masuk ke kamarnya untuk
berpakaian terlebih dahulu. Aku sempat grogi,
karena aku belum pernah didekati oleh wanita
yang hanya menggunakan baju mandi, karena
di rumahku tidak ada saudara perempuan, jadi
aku merasa tidak biasa.
"Ih, kamu, disuruh belajar malah liat-liat yang
aneh-aneh."
"Ini mah nggak aneh atuh", kataku, "Aku juga
punya, dan badanku juga kayak gini loh!" bisikku
sambil menunjuk ke salah satu model cowok di
majalah tersebut.
Aku memang sudah ikutan fitness sejak kelas 2
SMU, tak heran kalau aku lebih terkenal karena
badanku yang bagus dibanding kegantenganku.
"Ah, masa?" katanya, "Gua nggak percaya ah."
"Kamu kok tahan sih liat-liat kaya beginian?"
tanyaku.
"Mana ada yang tahan sih?" balasnya.
"Tadi lagi nunggu kamu dateng ke sini saja aku
sempet liat-liat dulu majalah itu lho! Jadi kamu
tau khan, kenapa saya lama mandinya?"
jawabnya sambil tersenyum mesum.
"Ihh, kamu ini!" balasku, "Ternyata suka juga ya
sama yang gituan."
"Iya dong, tapi, James katanya kalo maen
langsung lebih enak ya dibanding masturbasi?"
tanyanya. Saya sempat kaget ketika dia tanya hal
yang begitu dalamnya.
"Kata kamu, kamu mirip ama yang di foto
majalah itu, buktiin dong."
Wah, kupikir ini cewek sudah horny banget. Aku
sempat grogi untuk kedua kalinya, aku cuma
bisa tersenyum.
"Iya sih katanya, tapi khan.."
Belum selesai aku bicara, dia langsung mencium
bibirku.
"James, tau nggak kalo aku tuh sebetulnya udah
seneng banget ama kamu semenjak aku ketemu
kamu", bisiknya sambil mencium bibirku. Aku
kaget dan responku cuma bisa menerima saja,
soalnya enak sih rasanya. Terus terang aku
belum pernah dicium oleh cewek sampai seenak
itu, dia benar-benar ahli.
Tanpa sadar, posisinya sudah berada di atas
pangkuanku dengan paha yang menjepit
perutku. Sambil menciuminya, kuelus-elus
pahanya dari atas ke bawah, dan dia mendesah,
"Akh.. enak sekali!" Kuteruskan aksiku sampai ke
kemaluannya, kuraba klitorisnya, dan kugosok-
gosok. Desahannya semakin keras, dan tiba-tiba
dia berhenti. "Wah, kok berhenti?" aku bertanya
dalam hatiku. Langsung saja kubisikkan padanya
bahwa aku juga betul-betul menginginkannya
jadi pacarku sejak awal bertemu. "Lalu mengapa
kamu nggak bilang ama aku?" tanyanya. "Karena
aku takut kalau perasaan kita berbeda", jawabku.
Dia sempat terdiam sejenak.
Langsung timbul pikiran kotorku. "Udah
tanggung nih", pikirku. Batang kemaluanku
betul-betul sudah bedenyut-denyut sejak tadi.
Langsung saja kubuka baju mandinya, dan
kukulum dan kuhisap buah dadanya. Dia
menerima saja, malah merasa keenakan, hal ini
terlihat dari ekspresi wajahnya. Putingnya
menjadi mengeras dan tak lama kemudian, dia
mendesah, "Aakh.." saat kupegang liang
kewanitaannya yang mulai basah.
Aku semakin terangsang, batang kemaluanku
benar-benar sakit rasanya. "Sayang, boleh kan
kalau aku menjilati lubang keramatmu?" Dia
mengangguk tanda setuju. Langsung saja kujilati
liang kewanitaannya terutama daerah klitorisnya.
Lumayan lama aku menjilatinya sampai aku
merasa mulutku kering sekali. Akhirnya dia
mendesah panjang, "Aakhh.. aku mau keluar
James.." Terlihat cairan putih keluar dari liang
senggamanya, baunya amat merangsang dan
rasanya jauh lebih merangsang lagi.
"James, maen beneran yuk?" ajaknya.
"Wah, gila juga nih cewek", pikirku.
Karena batang kemaluanku sudah sakitnya
bukan main, langsung saja aku iyakan. Lalu
kubuka semua baju dan celanaku. Kubaringkan
dia di lantai berkarpet, dan kulipat kakinya,
kunaikkan ke bahuku, dan mulai kumasukkan
batang kemaluanku yang sudah tegak itu.
Sempit sekali, hampir tidak bisa jalan. Kutekan
lebih keras. Dia menjerit kesakitan, "Stop James,
sakit tau." Aku tidak menghiraukannya dan terus
menekan batang kemaluanku sampai rasanya
kepala batang kemaluanku menabrak sesuatu.
Lalu aku mulai memaju-mundurkan badanku ke
depan dan ke belakang.
Laura mulai merasa enak, dia sudah tidak
menjerit lagi.
"Tuh enak kan", kataku.
"Iyah", jawabnya, "Bener! enak sekali.. lebih
cepet dong James."
Kupercepat permainanku, dan dia mendesah,
"Ah.. ah.. ah.." karena merasa nikmat. Lama
juga aku mengocoknya.
Tak lama kemudian, "James.. aku mau keluar
lagi."
"Sama", balasku.
"Sedikit lagi, James.. Aakkhh.. enak sekali James",
bersamaan dengan itu, aku pun keluar dan
kukeluarkan seluruh spermaku di dalam liang
kewanitaannya. Batang kemaluanku terasa
hangat dan nikmat bercampur jadi satu. Kutarik
batang kemaluanku keluar dan kulihat tetesan
darah di karpet. Aku sempat kaget, berarti dia
masih perawan. Aku sempat merasa senang
banget waktu itu.
Laura bangun dan dia kaget saat melihat batang
kemaluanku yang cukup besar, panjang 15,5 cm
diameter 3,5 cm. Langsung dia kulum batang
kemaluanku, yang sudah mau tidur lagi. Begitu
dikulum, batang kemaluanku berdiri lagi karena
enaknya. Dia mainkan lidahnya di kepala batang
kemaluanku dan menjilat seluruh bagian batang
kemaluanku sampai masuk semua, sampai
akhirnya aku merasa ada dorongan yang kuat
pada batang kemaluanku dan, "Creet.. creet..
creet.." spermaku keluar, dia hisap dan sebagian
muncrat ke wajahnya. "Hmm.. enak sekali
James", terlihat ekspresi wajahnya yang senang.
Kami pun kelelahan, dan berbaring bersama di
ruang tengah sambil berpelukan dan
mengucapkan kata-kata sayang. Tanpa terasa
waktu sudah jam 6 sore. Kami mandi bersama,
dan setelah itu kami makan malam bersama.
Aku disuruhnya menginap, karena malammya
kita mau mempraktekkan jurus yang lain
katanya. Aku mengiyakan saja. Lalu kutelepon ke
rumah dan bilang bahwa aku malam ini mau
menginap di rumah teman, aku tidak bilang itu
rumah Laura, karena sudah pasti tidak boleh.
Begitu selesai, kita sempat tertawa bersama
karena kita tidak belajar malah bermain seks.
Tapi tidak masalah sekalian buat penyegaran
menuju ujian. Dia balas dengan senyum. Karena
kehabisan pembicaraan, akhirnya kami mulai
terangsang lagi untuk berciuman. Kali ini aksinya
lebih gila. Sambil berciuman kami saling
membuka baju. Sampai tidak ada satu benang
pun menempel di badan kita. Lalu di bicara,
"James, kita ke kamarku yuk, biar lebih asyik."
Kugendong dia ke dalam kamarnya, dan kita
lanjutkan lagi dengan berciuman. Tak lama
kemudian kupegang liang kewanitaannya, sudah
basah ternyata. Langsung saja kubalikkan
badannya dan kumasukkan batang kemaluanku
dari belakang. Kali tidak sulit. Dia mendesah enak
ketika kumainkan batang kemaluanku di lubang
senggamanya. Kumainkan terus sampai aku dan
dia mau keluar.
"Akkhh.." kami berdua sama-sama keluar,
kukeluarkan spermaku di luar, karena takut dia
hamil. Tenyata Laura belum puas, dia
membaringkan tubuhku di kasurnya. Dia
langsung berdiri di atas tubuhku dan mulai
memasukkan batang kemaluanku ke dalam liang
senggamanya. "Ahh.. " desahnya, "Gini lebih
enak James.."
Aku benar-benar lemas tapi karena
permainannya yang begitu hebat, aku sampai
lupa. Dia teruskan sampai spermaku keluar,
cuma sedikit kali ini, tidak seperti sebelumnya.
"James dikit lagi juga aku keluar", bisiknya
tertahan sambil menaik-turunkan tubuhnya di
atas badanku. Akhirnya dia keluar juga. Batang
kemaluanku terasa pegal sekali, badanku benar-
benar lemas. Dia juga terlihat lemas sekali. Kami
tertidur lelap sampai pagi di kasurnya sambil
berpelukan dengan tidak berpakaian karena
pakaian kami tertinggal di ruang tengah dan
malas mengambilnya karena sudah capek.
Besok paginya, kami bangun bersama, mandi
bersama, sarapan dan pergi ke kampus sama-
sama. Semenjak itu kamipun sering belajar
bersama, walaupun ujung-ujungnya berakhir di
kasur airnya yang empuk. Tapi aku jarang
menginap, karena takut orang tuaku curiga, ini
cuma rahasia kita berdua.
TAMAT


Adult | GO HOME | Exit
1/1081
U-ON

inc Powered by Xtgem.com